4 Des 2014

anakku bukan milikku


Setengah berlari aku menuju
ICU

bertanya pada satpam lift
tersesat di resepsionis
akhirnya
kutemukan juga sebuah pintu
ICU

diam aku berdiri
bingung
limbung
di depan sebuah pintu
ICU

ada sebuah jendela kaca
di sana
di mana orang-orang mengintip ke dalam ruangan
ICU

bergegas aku
mengintip pula
di depan jendela itu
yang didalamnya aku melihat sedikit celah

berdesir dadaku
nyeri teramat sangat
panas pula mataku
tak bisa kutahan airmataku

buah hatiku
selang-selang menempel
di badannya yang kurus
kabel-kabel menempel di dadanya
dijarinya

tak kuasa aku melihatnya

kutinggalkan jendela kaca
mencari kamar kecil
untuk aku berwudhu

ada ruang salat disampingnya
dengan gambar Baitullah
dan burung-burung beterbangan diatasnya
sepenuh dinding ruang itu

disitu aku buat akadku denganNya
Dia yang Kuasa
Dia yang berKehendak
Dia yang mengHidupkan
Dia yang meMatikan

aku serahkan diriku padaNya


toe
Jakarta, 11 februari 2014







25 Nov 2014

Seuntai doa


Air mata telah pun mengering
Tatap sendu penuh harap
mata ini telah jua kehilangan cahaya

Aku buta

Sedu sedan ku telah menjadi batu
menggumpal di dadaku dalam diam

Aku tuli

Sumpah serapah ku telah pula terbang
ditiup angin keangkuhan

Aku bisu

Aku lelah melambai
menggapai
mengejar... bayanganmu cinta

Aku lumpuh

Seperti kamu telah tahu

Yang kupunya hanya seuntai doa
Untukmu... cintaku

toe
Pisangan selepas Asyar 251114

21 Mei 2014

gadget

Suamiku membawa gadget
sepulang kerja nyaris tengah malam
buat bisnis katanya

anak-anakku minta gadget
menjelang tidur malam pukul sembilan
buat main game kata mereka

karyawanku
tangan kiri sibuk dengan gadget
tangan kanan mengaduk es teh manis
di warung soto
setelah jam makan siang berlalu
biar eksis
mungkin

pening aku karenanya

Pisangan, 21 Mei 2014
dramatisasi nonfiksi